Pernah mendengar istilah “polisi bahasa”?

Ya, sebutan itu sering disematkan ke orang-orang yang biasanya mengomentari atau memberikan masukan ketika ditemukan kesalahan tertentu dalam sebuah tulisan yang dimuat di media massa ataupun media sosial tertentu. Dalam batasan tertentu, “polisi bahasa” ini bisa kita asosiasikan sebagai editor atau penyunting.

Editor adalah orang yang bertugas melakukan pengeditan atau penyuntingan sebuah tulisan yang akan diterbitkan atau dimuat. Termasuk juga yang melakukan editan pada film, video, dan sebagainya.

Editor berperan penting akan produk akhir sebuah karya. Dalam hal ini berlaku pula pada sosok editor buku, sebelum buku dicetak dan diterbitkan.

Vitalnya peran seorang editor buku menuntut kualitas kemampuan pula dari sang editor. Lalu, bagaimana kira-kira cara meningkatkan kualitas editor buku. 

• Tingkatkan pengetahuan tentang tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang saat ini berlaku. Kamus, tesaurus, dan bahan-bahan penunjang lain merupakan pegangan penting bagi seorang editor buku untuk menjadi pedoman. Termasuk pula referensi lain di internet yang bisa mendukung.
• Teruslah membaca. Sebagai editor buku tentu penting untuk rajin membaca sebuah buku atau artikel di media massa. Pertama, bisa fokus pada buku atau bacaan yang sesuai dengan tema buku yang menjadi tugas dari sang editor. Tak salah pula jika memperluas wawasan dengan bacaan pada tema lain. Belajar untuk membaca teks dengan saksama untuk mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan dan ketidakkonsistenan dalam sebuah tulisan.
• Pada bagian tertentu, editor juga perlu menyesuaikan dengan gaya serta kebijakan redaksi dari penerbit buku.
• Tingkatkan kemampuan teknis proses editing, baik secara manual maupun ketika menggunakan sebuah software program atau aplikasi layout buku.
• Komunikasi dengan penulis juga penting dilakukan, karena setiap penulis punya tipe dan gaya penulisan yang berbeda. Termasuk kesepakatan penggunaan istilah/kata tertentu pada tema buku yang sangat khas.
• Kreatif mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah penyuntingan baik secara teknis maupun nonteknis. Misal, adanya shortcut tertentu pada program pengeditan yang bisa mempercepat proses editing.
• Manajemen waktu. Seorang editor juga harus mampu mengelola pekerjaannya agar target deadline waktu bisa terpenuhi.
• Mengikuti pelatihan editing. Seorang editor juga bisa meningkatkan kemampuannya lewat pelatihan atau workshop, baik yang bersifat online maupun offline.
• Tidak berhenti belajar. Seorang editor juga harus selalu mau belajar mengembangkan diri, menyesuaikan dengan perkembangan dalam industri penerbitan buku, khususnya dari sisi editing buku.
• Membangun relasi dan jaringan. Bisa dengan bergabung pada komunitas editor, menghadiri event-event pameran buku, dan lain-lain.

Menjadi editor buku yang andal membutuhkan pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Grandia Publisher menyediakan layanan editing buku yang menjamin kualitas akan hasil karya tulisan Anda. Anda akan dikawal oleh “polisi bahasa”.

*****

Anda bisa hubungi kami di :

Jl. Taman Siswa No. 69, Wirogunan, Yogyakarta, 55281

Telp./WA: 081215923133 / 08156812478

Instagram: @grandiapublisher

Email: redaksi.grandiapublisher@gmail.com

Email: imperialprintingjogja@gmail.com

IG: @imperialdigitalprinting

TikTok: https://www.tiktok.com/@imperialdigitalprinting

FB: imperialdigitalprintingjogja

Shopee: https://shopee.co.id/imperialprinting

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/printimperial

Lazada: https://www.lazada.co.id/shop/imperial-digital-printing

Blibli: https://www.blibli.com/brand/imperial-digital-printing

Web: https://imperial-printing.com